Pondok Pesantren Al-Khoirot, Malang, ID. WA: 0822-2667-4747

Maksud Hadits Tidak Paham Isi Al-Quran yang Mengkhatamkannya Kurang dari 3 Hari

رواه عبد الله بن عمرو أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: لم يفقه من قرأ القرآن في أقل من ثلاث. رواه الترمذي وأبو داود والدارمي

Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr radhiyallahu anhuma bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
“Tidaklah berfikh (tidak memahami dengan baik) orang yang membaca Al-Qur’an dalam waktu kurang dari tiga hari.”Hadits ini diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, Abu Dawud, dan ad-Darimi. Al-Albani menshahihkannya

قال العلماء: ولا يفهم من الحديث أن قراءته في أقل من ثلاث لا تجوز، إذ المنفي في الحديث هو الفقه والفهم وليس ثواب القراءة، فلا يلزم من عدم فهمه في أقل من ثلاث عدم قراءته أو حرمتها في أقل منها

Para ulama berkata:
“Jangan dipahami dari hadits ini bahwa membaca Al-Qur’an dalam waktu kurang dari tiga hari itu tidak boleh atau haram. Yang dinafikan (ditiadakan) dalam hadits ini adalah fikh (pemahaman mendalam) dan tadabbur, bukan pahala membaca itu sendiri. Maka tidaklah berarti bahwa jika seseorang tidak memahami Al-Qur’an dengan baik ketika membacanya kurang dari tiga hari, berarti ia dilarang membacanya atau haram melakukannya dalam waktu tersebut.”

An-Nawawi dalam al-Tibyan fi Adab Hamalat al-Quran:

وقال النووي في التبيان في آداب حملة القرآن: ينبغي أن يحافظ على تلاوته ويكثر منها، وكان السلف ـ رضي الله عنهم ـ لهم عادات مختلفة في قدر ما يختمون فيه؛ فروى ابن أبي داود عن بعض السلف ـ رضي الله عنهم ـ أنهم كانوا يختمون في كل شهرين ختمة واحدة، وعن بعضهم في كل شهر ختمة، وعن بعضهم في كل عشر ليال ختمة، وعن بعضهم في كل ثمان ليال، وعن الأكثرين في كل سبع ليال، وعن بعضهم في كل ست، وعن بعضهم في كل خمس، وعن بعضهم في كل أربع، وعن كثيرين في كل ثلاث، وعن بعضهم في كل ليلتين، وختم بعضهم في كل يوم وليلة ختمة، ومنهم من كان يختم في كل يوم وليلة ختمتين، ومنهم من كان يختم ثلاثا، وختم بعضهم ثمان ختمات، أربعا بالليل وأربعا بالنهار، فمن الذين كانوا يختمون ختمة في الليل واليوم: عثمان بن عفان ـ رضي الله عنه ـ وتميم الداري وسعيد بن جبير ومجاهد والشافعي…. اهـ

“Seyogyanya seorang muslim menjaga bacaan Al-Qur’an-nya dan memperbanyak membacanya. Para salaf rahimahumullah memiliki kebiasaan yang berbeda-beda dalam tempo mengkhatamkan Al-Qur’an.Diriwayatkan oleh Ibn Abi Dawud dari sebagian salaf bahwa di antara mereka ada yang mengkhatamkan sekali dalam dua bulan,
ada yang sekali dalam sebulan,
ada yang sekali dalam sepuluh malam,
ada yang sekali dalam delapan malam,
kebanyakan mereka sekali dalam tujuh malam,
ada yang sekali dalam enam hari,
ada yang sekali dalam lima hari,
ada yang sekali dalam empat hari,
banyak yang sekali dalam tiga hari,
ada yang sekali dalam dua malam,
ada yang mengkhatamkan sekali dalam sehari semalam,
ada yang dua kali dalam sehari semalam,
ada yang tiga kali dalam sehari semalam,
bahkan ada yang mengkhatamkan delapan kali dalam sehari semalam: empat kali di malam hari dan empat kali di siang hari.Di antara orang-orang yang biasa mengkhatamkan Al-Qur’an sekali dalam sehari semalam adalah:
Utsman bin Affan, Tamim ad-Dari, Sa’id bin Jubair, Mujahid, dan Imam asy-Syafi’i – radhiyallahu anhum.”(Selesai kutipan an-Nawawi)

Ringkasnya: Hadits ini tidak melarang khatam Al-Qur’an kurang dari 3 hari, tetapi menyatakan bahwa untuk mendapatkan pemahaman dan tadabbur yang baik, idealnya tidak kurang dari 3 hari. Namun para salafush shalih justru banyak yang mengkhatamkan jauh lebih cepat dari itu, bahkan hingga 8 kali sehari semalam, dan itu semua dibolehkan serta tetap mendapatkan pahala tilawah yang besar. Wallahu a’lam.

 

Scroll to top