Bupati Trenggalek Anak Tukang Becak
Saya tertarik dengan tulisan Dahlan Iskan tentang kabupaten Trenggalek. Di disway.id ia menulis:
Trenggalek punya bupati yang berprestasi. Muda sekali. Ganteng sekali. Dari PDI-Perjuangan. Dapat gelar Sukarno Kecil. Namanya Mochamad Nur Arifin. Istrinya baru terpilih sebagai anggota DPR Pusat juga dari PDI-Perjuangan.
Lain kali akan saya tulis apa saja kebijakan bupati yang anak tukang becak ini.
Trenggalek juga lagi mencoba sistem tanam padi hemat air. Dimulai dari uji coba di sebidang sawah. Setelah dua kali panen uji coba itu dianggap berhasil. Tahun ini akan dicoba di 20 hektare.
Inilah sawah bermembran.
Begini: sawah lama dikeruk sampai 40 cm. Lalu dihampari plastik di bawah dan sampingnya –sampai ke atas galengan.
Lalu tanah yang dikeruk tadi dikembalikan. Diolah. Diisi air. Ditanami. Hanya sekali itu mengisi air. Sesama petani tidak perlu rebutan air setiap hari.
Yang paling menarik dari tulisannya adalah fakta bahwa bupati yang cerdas dan pintar itu adalah anak tukang becak.
Jadi, tidak ada alasan bagi kalangan bawah untuk pesimis dan putus asa.
Sukses dan kemenangan hanya bagi mereka yang optimis, berjiwa besar dan pantang menyerah.